FOR YOUR BUSINESS

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.

SELL !!! GADING MEDITERANIA APARTMENT

DIJUAL !!! APARTEMEN GADING MEDITERANIA, NORTH JAKARTA

-Tower CB / Casabella.
-Luas (Area) : 52 m2.
-Posisi menghadap jalan (Street's view)
-Floor 18th (Hoek)
-2 Kamar Tidur (Bed Room) + 1 Ruang Utama (Main Room)
-1 Kamar Mandi (Toilet)

FASILITAS :
- Kolam Renang (Swimming Pool)
- Tempat Fitness (Fitness place)
- Parkiran luas (khusus)

HARGA (PRICE) :
Rp 550.000.000,-

Contact Person :
Kiki :085857151007

TERUNTUK SAHABATKU

SURAT UNTUK SAHABAT

Dear my friend,
Kutulis surat ini tuk mengenang betapa indah persahabatan kita dulu.
Persahabatan yang begitu tulus.
Tanpa embel-embel suku, agama, apalagi ras.

Sahabat…..
Kan kukenang semua tingkah lakumu,
Yang selalu hadirkan tawa dan kehangatan.
Dan meski kini kita terpaut oleh jarak,
Kuharap persahabatan kita tetap erat.
Dan walau kita pernah berselisih paham,
Kuharap engkau mau memaafkan.
Karena diri inipun tidak mengerti
Apa yang sesungguhnya terjadi

Sahabat…..
Kini usia kita tidak lagi muda.
Engkau sudah memiliki keluarga yang bahagia.
Ku hanya bisa berdoa dari kejauhan.
Agar kebahagiaan itu langgeng selamanya.
Sampai saat mata kita tidak bisa lagi terbuka.

Sahabat…..
Hanya untaian bait ini yang bisa kutulis,
Tuk mengenang bahwa dulu kita pernah bersahabat.
Semoga guratan tinta yang telah tertorehkan ini,
Dapat abadi tersimpan dalam keheningan hati.

SANG PENCINTA

SANG PENCINTA

SUDAH…..
LEPASKAN SAJA AKU BILA ITU MAUMU
BIARKAN SAJA SEMUANYA MENJADI HANCUR BERANTAKAN
KAU PERGI MELAKUKAN SESUATU
TAPI SELALU KAU LANGGAR PANTANGAN YANG KU-BERIKAN

APA DAN SIAPA SEBENARNYA DIRIMU
SEHINGGA KAU BERANI BERBUAT ITU

KETAHUILAH……
DIRI-KU INI BEGITU MENCINTAIMU
DENGAN BERJALAN KAU MENGHAMPIRI
SEDANG KU-BERLARI MENYAMBUTMU
KAU BAWA SEGENGGAM CINTA
KUBERIKAN CINTA SELUAS SAMUDERA

OOH…BETAPA KERDILNYA DIRIMU
MENGAPA ENGKAU BERLAKU BODOH?
MEMPERCAYAI YANG TIDAK PANTAS KAU PERCAYA
KAU LUPA AKAN HATI NURANI

TAPI GORESAN TAKDIR TAK PERNAH SALAH
SUATU SAAT KAU PASTI KEMBALI
DI SAAT HATI DAN PIKIRANMU TELAH KEMBALI BERSINAR
DARI NODA DUNIA YANG SELAMA INI MENYELIMUTI

THE SECRET OF TRAFFIC

TIPS TO DELIVER TRAFFIC

  1. When joining forces with friendster, you can publicize yours blog or website through posting bulletin. So, if there's a new posting in yours blog, will be informed to bulletin at friendster.
  2. Publicizing by e-mail
  3. Publicizing to forum. Make yours address website or blog as signature under your name
  4. Posting your Blog minimize once a day. So, yours blog or website have visitor remain to
  5. And...make your website or blog more interesting. So that the visitor become forbear staying
  6. Congratulation try !!!
FOR REFERENCE :

http://www.thetrafficsecret.com/?id=angga01

ONE DAY AT BARBER SHOP

“Aargh…hidupku ini kacau. Isinya hanya masalah. Di kantor, karirku buruk, malah belum lama ini aku nyaris dipecat. Di rumah, istri nangis terus, karena banyak penagih hutang yang datang ke rumah. Belum lagi masalah biaya sekolah anak-anak, makan sehari-hari, ditambah sewa rumah yang belum terbayar. Aahh…bisa gila aku”, dengusku kesal sambil melangkah gontai ke sebuah barber shop yang terlihat sepi.

“Selamat sore pak”, kata salah seorang karyawan.

“Sore”, jawabku dengan tidak bersemangat.

“Mari pak, silakan”, katanya lagi sambil menunjuk sebuah bangku kosong.

“Rambutnya mau dipotong model apa pak?”

“Rapikan saja seperti biasanya…jangan terlalu pendek”, jawabku masih dengan nada yang tidak bersemangat.

Tidak beberapa lama kemudian, tangannya yang terampil itupun mulai bekerja, memotong setiap bagian rambutku yang tampak tidak rapi.

Para karyawan disini rata-rata usianya masih muda, mungkin belum ada yang genap 30 tahun, tapi aku selalu puas dengan hasil kerja mereka terhadap rambutku. Hal inilah yang membuat aku jadi pelanggan setia barber shop ini, meskipun tempat ini seringkali terlihat sepi pengunjung.

“Maaf pak, saya perhatikan dari tadi, hari ini bapak tampak tidak seperti biasanya, lagi ada masalah ya?”, tanyanya tiba-tiba, menyadarkan aku dari lamunan.

“Mmm…ya begitulah. Saya memang lagi punya banyak masalah. Belakangan ini, masalah sepertinya tidak mau pergi dari kehidupanku. Bukannya pergi, masalah justru datang silih-berganti. Padahal dulu hidupku penuh dengan kemudahan”, jawabku.

“Namanya juga kehidupan pak. Yang namanya problema kehidupan itu akan selalu ada, karena hal tersebut sudah menjadi bagian dari kehidupan itu sendiri. Dan bapak tidak sendirian, karena setiap orang yang kita temui sebenarnya juga menanggung masalahnya masing-masing. Tergantung bagaimana kita menyikapinya.”

“Lalu menurut anda, bagaimana saya harus bersikap?”

“Yang jelas bapak jangan pernah punya pikiran untuk menyerah. Karena setiap persoalan pasti ada solusinya.”

“Jangan pernah kehilangan harapan, karena sekecil apapun harapan, pasti akan menemukan jalannya sendiri”, katanya melanjutkan.

“Ya kamu benar. Kalau saya menyerah sekarang, saya tidak tahu akan bagaimana keluarga saya nantinya. Tapi masalahnya sekarang, kepala dan dada saya seperti mau meledak bila memikirkannya.”

“Itu karena bapak tidak bersikap iklas dalam menyikapinya. Sebenarnya Tuhan dalam memberikan ujian kepada hamba-Nya adalah sesuai dengan kapasitas orangnya masing-masing. Tidak kurang dan tidak lebih. Hanya hati bapak saja yang belum bisa menerimanya”.

Sejenak suasana menjadi hening…..

“Coba bapak bayangkan untuk mengambil segenggam garam. Lalu taburkan dengan porsi yang sama pada tiga wadah yang berisi air, yaitu baskom, ember, dan danau. Menurut bapak, apakah rasa air pada masing-masing wadah tersebut akan sama?” , kata orang itu melanjutkan.

“Tentu saja berbeda”, jawabku dengan yakin.

“Air pada baskom akan terasa asin sekali, sedangkan air pada ember masih terasa asin walaupun rasanya tidak seasin seperti air pada baskom. Dan rasa asin pada air danau, tentu saja sudah hilang, karena kapasitas air yang begitu besar bila dibandingkan dengan hanya segenggam garam.”

Tiba-tiba melalui cermin yang ada di depanku, aku melihat orang itu tersenyum.

“Kenapa anda tersenyum? Apakah ada yang aneh dengan jawaban saya?”, tanyaku penasaran.

“Ehm..apakah bapak tidak sadar bahwa perumpamaan wadah yang saya tanyakan tadi adalah hati?”

“Maksud anda?” tanyaku dengan rasa penuh ingin tahu.

“Seperti yang sudah saya katakan tadi sebelumnya, bahwa sesungguhnya Tuhan memberikan cobaan yang sama kepada setiap hamba-Nya. Hanya seperti segenggam garam saja. Tidak kurang dan tidak lebih. Tapi yang membedakannya adalah kualitas hati dari masing-masing orang. Bagi orang yang hatinya sempit, cobaan tersebut akan terasa berat sekali, sama seperti rasa asin pada baskom. Dan begitu juga sebaliknya, bagi orang yang lapang dada dan iklas dalam menerima cobaan hidup, hal tersebut tidaklah berarti apa-apa, sama seperti rasa asin yang sudah hilang pada air danau”.

“Jadi, cobalah untuk untuk bersikap iklas, lapang dada, dan tetap terus berusaha dalam hidup ini. Jangan sampai segala problematika hidup justru menutup mata hati kita.”

“Tetap yakinlah pada kasih sayang dan kebesaran Tuhan, karena Tuhan itu tidak pernah tidur.”

Setelah mendengar jawabannya, akupun menjadi terdiam karena merasa takjub sekaligus terharu. Selama hidupku, aku selalu bersikap dan berpikir bahwa materi adalah hal utama dalam hidup ini. Aku lupa bahwa materi tidaklah selalu membawa kebahagiaan, walaupun memang materi adalah alat untuk mempermudah hidup ini. Tapi justru kebahagiaan yang seperti itu adalah palsu belaka, karena hidup itu selalu berputar, kadang kita di atas dan kadang kita di bawah. Padahal yang namanya kebahagiaan itu bersifat abadi. Dan itu hanya bisa diraih bila kita mempunyai hati yang seluas samudera. Hati yang bisa menerima segala cobaan hidup ini dengan iklas dan lapang dada. Duh, Tuhan. Terima kasih telah Engkau ingatkan aku dari kelalaianku selama ini. Dan terima kasih, karena….. (tiba-tiba aku dikagetkan dari lamunanku oleh sebuah tepukan ringan di bahuku).

“Maaf pak, potongan rambut bapak sudah selesai. Apakah masih kurang rapi?” tanyanya tiba-tiba.

“Oh, sudah cukup”, jawabku.

“Kalau begitu, selesai sudah pekerjaan saya. Silakan bapak bayar di kasir,” katanya dengan senyum yang ramah.

“Baiklah, terima kasih. Eee…anak muda, boleh saya tahu nama anda?” tanyaku.

“Nama saya William.”

“Saya akan selalu ingat nama itu. Terima kasih atas nasehat yang kamu berikan kepadaku. Nasehat itu akan aku simpan di hatiku selama aku hidup. Sekali lagi, terima kasih anak muda.”

“Sama-sama pak.”

Kemudian akupun melakukan pembayaran di kasir.

Sebelum aku melangkah keluar, sejenak aku memperhatikan diriku di cermin. Ternyata raut wajahku sudah banyak kerutan, menandakan bahwa usiaku yang sudah tidak muda lagi. Dan ahh…tiba-tiba aku merasa malu kepada diriku. Walaupun aku sudah banyak memperoleh keberhasilan dalam hidup ini, tapi aku gagal dalam memaknai hidup ini. Aku malu, karena aku kalah oleh seorang anak muda tukang pangkas rambut. Walaupun usianya masih muda, tapi dia memiliki pemahaman yang jauh di atasku. Dan aku bersyukur, karena pada hari ini Tuhan sudah membuka mata hatiku melalui anak muda itu.

Sekali lagi aku menatap wajahku di cermin.

Hmm…sekarang sudah tampak berbeda bila dibandingkan tadi. Wajah yang sekarang, meskipun masih menanggung beban, tapi telah menemukan sinar yang selama ini hilang.

Dan dengan tersenyum, akupun melangkahkan kaki keluar dari barber shop tersebut. Aku ingin berkumpul di tengah keluargaku dengan sebuah harapan baru. Harapan yang semoga Tuhan selalu memberkatinya……..

(DWIE ANGGA NUGROHO)

PHASE OF MEDITATION :

According to my opinion, pursuant to experience which I have ever experienced of, phase meditate that shall be as follows :

  1. Take stand to sit goodness, enabling to take breath better
  2. Throw away all negative and ugly mind
  3. Emptying mind, close the eye, and stay cool
  4. Breathe slowly. Draw breath from stomach center till the crown. Later then exhale slowly. Do all that through nose.
  5. Centring mind into own self
  6. Culminate from meditating is in our moment have do not care again with condition of around, do not feel again our breath although still controlled better. In this condition, we have immersed in the dismay nature. But beware of, usually in this condition we will obtain get obsession which fearful possible and mislead. Don't mind that all, what important remain to focus at own self.

The above is true, hopefully can good for requiring

For references :

http://yourbabys.com/sida3/?id=angga01

http://www.law-of-attraction-guide.com/unlock-the-power-of-you.html?id=angga01



4ur Self

Pupil, His Teacher is personal x'self

Teacher, His Pupil is ownself

His Iesson is grief in life

His reward is august for all creature

( By Sosrokartono )






HEAVEN AND HELL of ONLY RESISTANCE IN REACHING ESPECIAL TARGET, THAT IS PERFECTION TO RETURN TO THE GOD.

CONTEMPLATE:

ALL RELIGIOUS SERVICE AND YOUR A GOOD DEED REAL IS WILL DESIRE AND THE GOD DEED. BUT BECAUSE TO THE MOST THAT LOVE ALL CONCEIVED OF BY CHARITABLE of HUMAN BEING TO BE RECIPROCATED WITH REWARD

TO SOMEONE WHICH ALWAYS WISH TO REACH PERFECTION LIVE, THE MENTIONED EXACTLY MAKE it LOSE FACE BECAUSE HAVE TO ACCEPT REWARD WHICH IS NON his DEED.

IF YOU DOING RELIGIOUS SERVICE…JUST DO IT BECAUSE YOU ARE MANIFESTATION FROM THE GOD EXISTENCE, AS LUCK WOULD HAVE IT is WHICH GO INTO EFFECT TO THE YOUR SELF. WITHOUT PASSION AND EGO.